Home       About Us       Contact Us       Privacy Policy      

Sunday, July 27, 2014


Lika Liku Bisnis Brownies Rumahan

Suka Duka Bisnis Brownies Rumahan.

     Memulai bisnis ternyata bukan merupakan hal yang  mudah, perlu mental dan tekad yang kuat .
Berbagai macam sebab dan motivasi dalam melakukan bisnis termasuk bisnis brownies rumahan .
Sebagian besar brownies rumahan dilakukan karena faktor  " Keterpaksaan "  atau " Kepepet " karena PHK, tambah penghasilan, membantu keuangan suami dan lain-lain.

Karena kondisi inilah maka bisnis brownies rumahan kebanyakan benar benar dimulai dari "nol " maksudnya adalah awal mulai bisnis ini semuanya dari kondisi apa adanya.
Tanpa perencanaan , dan hanya berbekal sedikit pengetahuan tentang pembuatan Brownies , modal Rp 200 ribu dan peralatan seadanya  satu langseng ) sudah bisa melakukan bisnis brownies rumahan ini.
Bahkan pada awalnya dalam membuat brownies  masih membeli bahan yang sudah dalam bentuk " Mix " tinggal mixer dan panggang atau kukus, ada juga yang mencoba mencari resep lewat buku atau browsing lewat internet  lalu di coba.

Pembuatan brownies juga mulai coba coba,  tidak serta merta jadi dan bagus, satu sampai dua kali masih belum bagus alias bantat  dan itupun  bisa kita jual , tapi begitu yang ketiga sudah mulai bagus , selanjutnya tinggal mantapin  rasa dan bentuk nya.
Untuk kemasan juga masih apa adanya, dengan plastik polosan atau plastik yang kita tempel striker merk yang kita punya.
      Tidak selesai sampai disitu ,kita mesti cari jalan untuk memasarkanya. Tidak tersedianya  toko untuk memajang Brownies menjadi salah satu kendala juga  mulai bisnis brownies rumahan.
Berdasarkan pengalaman kami Brownies Al Madina dalam melakukan pemasaran pertama kali adalah dengan menitipkan di kantin kantin sekolahan dan menitipkan ke penjual jajan yang ada di pasar pasar tradisional. Hal ini kami lakukan untuk memperkenalkan produk dan merk kami.Disamping itu juga kami pasarkan lewat Getok Tular dari tetangga dan saudara , juga teman teman terdekat.
Hal ini pun juga bukan hal yang mudah kami lakukan , awal nya banyak tolakan untuk kita titipi brownies, alasanya adalah harga kami mahal, customer nggak kuat beli karena kue atau jajanan  rata rata dijual dengan harga  Rp 1000,- sedangkan kami menjual satu potong Rp 1.500.-.
Terakhir kami juga masih harus memikirkan bagaimana caranya untuk menjual lagi brownies yang kita titipin jika ada yang masih atau tidak laku.
Tetapi dengan keyakinan bahwa produk kami dari sisi kualitas bagus dan halal mulailah produk bisa kami jual, bahkan mulai ada pemesanan baik tetangga ,teman , bahkan dari customer yang belum kami kenal .Kebanyakan pelanggan  pesan brownies dengan datang langsung ke tempat kami tetapi tidak sedikit  juga yang pesan melalui telepon.
Disamping itu kami juga terus memantau dan selalu siap untuk mendengarkan serta menerima kritikan dari pelanggan kami.
Sekarang kami sudah mulai kewalahan untuk menerima pesanan , kami merasa harus menambah orang lagi untuk membantu kami dalam prosese pembuatan brownies.

    Ada hal yang menarik yang kami pelajari dari bisnis ini khususnya di " Pemasaranya " ...kenapa ?
karena dalam menjual brownies ini kita memakai cara dengan menggunakan " Selling Skill " yaitu      " Four Basic ". Dimana Four basic ini yang menorehkan keberhasilan dan menjadi acuan serta panduan dasar yang wajib dilakukan tim salesman dalam melakukan proses penjualan disalah satu perusahaan besar yang bergerak dibidang foodservice.
Untuk detail nya tentang bagaimana memasarkan brownies dengan menggunakan " Four Basic " ini akan kami kami ulas selanjut nya.


Posted by: Widi Lesmana Al Madina Bakery Updated at: 10:50 PM

No comments :

Post a Comment

HALAMAN SELANJUTNYA
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...